Ketergantungan remaja pada aktivitas ini memerlukan perhatian dari berbagai pihak.
Anak-anak bermain game
Vlog - Game online sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang menyediakan fitur-fitur yang jumlahnya sangat beragam, menimbulkan fenomena dan masalah baru bagi generasi ini.
Sebagai sarana hiburan, game online memang tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah ketergantungan pada aktivitas nge-game bagi sebagian orang.
Jika Anda memperhatikan dan berkunjung pada beberapa warung internet (warnet), ada yang khusus menyediakan layanan game online, maka Anda akan melihat bahwa kebanyakan dari penggunanya adalah usia remaja.
Game on-line sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang menyediakan fitur-fitur terbaru yang jumlahnya sangat beragam, menimbulkan fenomena dan masalah terbaru bagi generasi ini. sebagai sarana hiburan, game on-line memang tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketergantungan pada aktivitas nge-games bagi sebagian orang.
Jika anda memperhatikan dan berkunjung pada beberapa warung internet (warnet), bahkan ada warnet khusus untuk layanan games on-line, maka anda akan melihat bahwa kebanyakan dari pengguna dan pengakses internet adalah pecandu games on-line. Para pecandu games on-line sebagian besar merupakan usia anak-anak dan usia remaja. Bisa dibayangkan, bagaimana efek games on-line bagi pertumbuhan psikologis mereka.
Aktivitas game on-line merupakan akses terbanyak yang berbahaya bagi perkembangan anak dan remaja setelah akses konten-konten pornografi. Jika konten pornografi, oleh pemerintah dianggap berbahaya, maka games on-line merupakan akses yang legal, bahkan beberapa penyedia layanan internet, menyediakan khusus untuk konten khusus games on-line.
Dari segi mana games on-line berbahaya secara psikologis? Seperti yang sudah di sebutkan sekilas diatas, bahwa yang berbahaya adalah ketergantungan pada aktivitas nge-games. Bahkan banyak anak, yang sengaja menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain games on-line. Ketergantungan pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Sebagian pengguna games mengatakan bahwa, games bisa mengasah otak mereka, bagaimana harus memecahkan masalah yang ada dalam games, dan meng-upgrade kemampuan mereka setiap hari, yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pada dasarnya, kemahiran dalam games hanya karena sering mengulang-ngulang, tidak ada sisi kemapuan yang nyata yang bisa ditunjukkan dalam dunia nyata. Perlu diketahui bahwa, kita hidup dalam dunia sosial yang nyata, bukan dalam dunia maya. Penyelesaian masalah pada dunia maya, bahkan tidak bisa di praktekkan dalam dunis sosial nyata. Keahlian dalam dunia nyata adalah sebuah kehidupan yang sebenarnya. Dunia maya hanyalah sebagai sarana mempermudah dan sarana belajar, ataupun hanya sebagai sekedar sebagai sarana hiburan, bukan sebagai focus utama dalam kehidupan. Mungkin ini berbeda dengan teman-teman yang memang menjalankan bisnis secara on-line.
Yang benar adalah, bisa mengatur waktu antara aktivitas nge-games dengan aktivitas dunia nyata. Jangan lari tinggalkan aktivitas dunia nyata, yang merupakan tempat utama dalam bermain games.
Ketergantungan remaja pada aktivitas games on-line memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, orang tua ataupun pengusaha yang bergerak pada layanan internet. Jangan sampai keberadaan games on-line membuat generasi ini tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali kemapuannya dalam bermain games
0 komentar:
Posting Komentar